Psikoedukasi Literasi Kesehatan Mental pada Generasi Z
DOI:
https://doi.org/10.31113/setiamengabdi.v5i2.59Keywords:
literasi, kesehatan mental, psikoedukasiAbstract
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program psikoedukasi tentang literasi kesehatan mental bagi siswa Generasi Z di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, seringkali menghadapi tantangan psikologis seperti tekanan akademik, stres, dan paparan media sosial yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Program psikoedukasi ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenali gejala awal gangguan mental, serta memberikan keterampilan dasar dalam mengelola stres dan emosi.
Pengabdian menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain pre-test dan post-test. Sebanyak 59 siswa dari kelas XI dipilih sebagai partisipan, dan mereka diberikan intervensi berupa serangkaian materi dan kegiatan yang melibatkan diskusi, simulasi, dan praktik keterampilan psikologis. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat literasi kesehatan mental pada siswa setelah mengikuti program psikoedukasi, yang terlihat dari peningkatan skor post-test dibandingkan pre-test.
Program ini diharapkan dapat menjadi model intervensi yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di kalangan remaja, sehingga mereka dapat lebih proaktif dalam menjaga kesejahteraan psikologis mereka.
References
Akbar, M. (2019). Analisis Pasien Self-Diagnosis Berdasarkan Internet pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. In INA-Rxiv. OSF. https://doi.org/10.31227/OSF.IO/6XUNS
Asmara, N. A. A., & Artisa, R. A. (2021). MENDORONG LITERASI MELALUI WORKSHOP READING SKILL. Setia Mengabdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 7–12. https://doi.org/10.31113/setiamengabdi.v2i1.15
Baker, D. W. (2006). The meaning and the measure of health literacy. In Journal of General Internal Medicine (Vol. 21, Issue 8, pp. 878–883). Springer. https://doi.org/10.1111/j.1525-1497.2006.00540.x
Daulay, L. S., Mardianto, M., & Nasution, M. I. P. (2023). Literasi Sehat Untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak di Era Digital. Jurnal Raudhah, 11(1), 25–37. https://doi.org/10.30829/raudhah.v11i1.2767
Hastjarjo, T. D. (2019). Rancangan Eksperimen-Kuasi. Buletin Psikologi, 27(2), 187–203. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38619
Jorm, A. F. (2012). Mental health literacy; empowering the community to take action for better mental health. American Psychologist, 67(3), 231–243. https://doi.org/10.1037/a0025957
Kutcher, S., Wei, Y., & Coniglio, C. (2016). Mental health literacy: Past, present, and future. In Canadian Journal of Psychiatry (Vol. 61, Issue 3, pp. 154–158). SAGE PublicationsSage CA: Los Angeles, CA. https://doi.org/10.1177/0706743715616609
Maskanah, I. (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. Journal of Psychology Students, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.15575/jops.v1i1.17467
Phangadi, M. (2018). Peningkatan Pengidap Penyakit Mental pada Generasi Z Periode 2013-2018. INA-Rxiv. https://doi.org/10.31227/OSF.IO/P6MS3
Rosadi, A. P., Cindy Kartikasari Azzahra, Muchammad Rif’at Agiast, Heryawan, S. P., & Silvia As-syifa Cahyani. (2022). INOVASI LAYANAN KESEHATAN MENTAL BERBASIS WEBSITE PADA POSYANDU REMAJA: MENTABOOST. Setia Mengabdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 16–22. https://doi.org/10.31113/setiamengabdi.v4i1.43
Rudianto, Z. N. (2022). PENGARUH LITERASI KESEHATAN TERHADAP KESADARAN KESEHATAN MENTAL GENERASI Z DI MASA PANDEMI. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 11(1), 49–72. https://doi.org/10.31290/jpk.v11i1.2843
Rustiana, A. (2023). Hati-hati! Self-Diagnosis Malah Bahaya Bagi Mental, Ahli Jiwa Ungkap Dampaknya. Detik Health. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7099994/hati-hati-self-diagnosis-malah-bahaya-bagi-mental-ahli-jiwa-ungkap-dampaknya
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. https://id.scribd.com/document/729101674/Metode-Penelitian-Kuantitatif-Kualitatif-Dan-r-d-Sugiyono-2020
Supratiknya, A. (2011). Merancang program dan modul psikoedukasi. Universitas Sanata Dharma.
Supriyanto, M. F. (2020). Pengaruh Self-Diagnosis Terhadap Perilaku Mencari Pengobatan (Health Seeking Behavior) (studi kasus pada masyarakat DKI Jakarta usia produktif. Universitas Negeri Jakarta.
Suswati, W. S. E., Budiman, M. E. A., & Yuhbaba, Z. N. (2023). Kesehatan Mental pada Remaja di Lingkungan Sekolah Menengah Atas Wilayah Urban dan Rural Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKI): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 11(3), 537–544. https://doi.org/10.54832/phj.v4i2.335
UNESCO. (2003). Literacy as freedom: a UNESCO Round-table - UNESCO Digital Library. Www.Unesco.Org. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000131823
White, R. W., & Horvitz, E. (2009). Cyberchondria: Studies of the escalation of medical concerns in Web search. ACM Transactions on Information Systems, 27(4), 1–37. https://doi.org/10.1145/1629096.1629101
White, R. W., & Horvitz, E. (2009). Cyberchondria: Studies of the escalation of medical concerns in web search. ACM Transactions on Information Systems, 27(4), 1-37. https://doi.org/10.1145/1629096.1629101
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Malida Fatimah, Ros Patriani Dewi, Luthfi Noor Aini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.